Rabu, 30 Agustus 2023


 Tema    : Usaha Penerbitan Buku

Resume : 29

Gelombang    : 29

Hari, tanggal : Rabu, 30 Agustus 2023

Narasumber  : Mukminin, M.Pd

Moderator     : Gina Dwi Septiani, M.Pd


Sebuah karya tulis hanya akan jadi pemikiran jika tidak di terbitkan menjadi sebuah buku. 

Melesatnya perkembangan literasi di negara kita, menjadikan menjamurnya usaha penerbitan buku. 

Bagaimana cara menerbitkan buku di penerbit indie? 

Apa bedanya ISBN dan QCRBN? 

Bagaimana cara mendapatkannya.?

Sharing malam ini bersama Bapak Mukminin yang lebih akrab dipanggil Cak Inin. Beliau guru dari SMP I Kedungpring Lamongan Jatim. Tepatnya arah selatan 10 KM dari kota wingko Babat. Beliau belajar menulis di usia 55 tahun. Di usia itulah menjadi titik kesuksesan beliau yang awalnya ingin menerbitkan buku solo hingga akhirnya memiliki Perusahaan penerbit yang bernama Kamila Press. Untuk mengenal beliau lebih dalam, bisa mampir ke link beliau :

https://cakinin.blogspot.com/2022/02/usia-56-tahun-aku-berkarya-dan.html

Awal Berdiri Kamila Press. 

Sebagai persyaratan kelulusan dalam mengikuti KBMN gelombang 8, setiap peserta harus melahirkan buku solo. Ketika itu, salah satu temannya meminta untuk menerbitkan tulisannya setelah melihat cover yang beliau share ke group. Niat temannya kemudian beliau diskusikan kepada penerbit dan percetakan sekalian untuk mencetak buku solonya.

Sambutan antusias dari penerbit dan percetakan meminta beliau bergabung dengan penerbitannya yang ber-ISBN. Maka pada tanggal 09 September 2019 di Lamongan berdirilah Kamila Press setelah teman beliau, petugas TU membuatkan logo untuk penerbit bukunya. 

Kurun waktu dari tahun 2019 sampai 2022 pengajuan ISBN berjalan lancar. Namun setelah September 2022, Pengajuan ISBN terjadi seleksi ketat disebabkan membludaknya permintaan nomor ISBN. Beberapa seleksi antara lain: Tidak mendapat ISBN untuk buku menulis bersama (nubar), literasi sekolah, dan kegiatan sekolah. Hal ini disebabkan karena tidak dicetak setelah mendapatkan ISBN, hanya mencetak 5 buku, atau penerbit tidak menyetorkan 2 buku yang telah dicetaknya ke Perpusnas.

Berikut Link atau web. Kamila Press Lamongan https://kamilapress.com/

Syarat-syarat mengajukan no. Buku Ber-ISBN:

1. Penerbit harus mempunyai Link berbayar

2. Buku yang diajukan no. ISBN harus dikirim lengkap ke Web penerbit lalu linknya dikirim ke petugas ISBN Perpusnas :

a. Cover buku

b. Halaman awal buku

c. Isi buku (sinopsis yang di cover belakang)

d. Permohonan buku ISBN harus mengirim Surat Pernyataan Keaslian Karya bermaterei 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab penerbit dengan stempel penerbit

e. Naskah buku yang sudah dilayout bentuk PDF lengkap atau utuh (Judul, Penulis dan  penerbit).

3. Buku yang tidak mendapat  ISBN antara lain:

a. Buku Antologi dari 4 penulis.

b. Buku antologi tentang literasi sekolah, kegiatan kelopak literasi ( Grup antilogi kelompok penulis), laporan guru penggerak tidak bisa di-ISBNkan.

c. Skripsi, Tesis, Disertasi, hasil penelitian (Best Practise), tidak bisa di-ISBNkan


Penerbit buku ada macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? 

 1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

 # Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

 #Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

 2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

 # Penerbit mayor :

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

 # Penerbit indie :

 Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

 3.  Profesionalitas

 # Penerbit mayor :

 Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

 # Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

 4.  Waktu Penerbitan

 # Penerbit mayor :

 Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

 # Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

 5.  Royalti

 # Penerbit mayor :

 kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

 # Penerbit indie :

 umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

 6. Biaya penerbitan

 # Penerbit mayor :

 Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

 # Penerbit indie :

 Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

 Bapak ibu alhamdulillah setelah kita tahu perbedaan Perbedaan Penerbit mayor dan minor mungkin ada yg ingin USAHA MENDIRIKAN PENERBITAN BUKU, Silakan bisa sharing dengan saya yang sedikit punya pengalaman.

Buku-buku yg Terbit minggu ini bersama Kamila Press.


Surat Pernyataan Keaslian

Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).

✓ Biaya Cetak buku  A5, kertas Bookpapar (coklat halus) atau HVS putih  (termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat). Minimal cetak 10 buku mulai 1 SEPTEMBER 2022. 

 A. 60 halaman: # Cetak 10 buku/ eksp. =  645.000 + Ongkir

B. 70 hlm:  # Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkir

C. 85 hlm : # Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkir 

D. 90 hlm: # Cetak 10 Buku = 728.000 + Ongkir 

E. 100 hlm: # Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkir

F. 125 hlm: # Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkir 

G. 150 hlm= # Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkir 

H. 200 hlm: # Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkir 

I. 250 hlm: # Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkir 

J. 300 hlm: # Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkir

H. 350 hlm. # Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkir 

I. 400 hlm. # Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkir

J. 450 hlm. # Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkir

K. 500 hlm. #Cetak 10 = 1.270.000 + Ongkir 

#  SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, Lebihnya dihitung harga cetak ulang :

1.  Cetak buku 60 hlm Harga @ 22.000

2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @23.000

3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 25. 000

4. Cetak buku 140 hlm harga @ 30.000

5. Cetak buku 150 hlm @ 31.000

6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 42.000

7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  47.000

8. Cetak 320 hlm. Harga @ 48.000

9. Cetak 340 hlm. Harga @ 50.000

10.Cetak 360 hlm. Harga  @ 52.000

11. Cetak 380 hlm. Harga  @ 55.000

12. Cetak 400 hlm. Harga @  57.000

13. Cetak 420 hlm. Harga @  59.000

14. Cetak 440 hlm. Harga @  62.000

15. Cetak 480 hlm. Harga @  65.000

16. Cetak 500 hlm. Harga @ 67.000


Tiada terlambat untuk menulis dan berbagi pengalaman

Menulis itu ibadah sebagai amal jarizah

Anda dikenal karena karya Anda

Ayo menulis dan terbitkan karya Anda


Salam Literasi



Tema    : Blog Sebagai Media Dokumentasi Refleksi Diri Siswa

Resume : 28

Gelombang    : 29

Hari, tanggal : Senin, 28 Agustus 2023

Narasumber  : Bambang Purwanto, S.Kom., Gr

Moderator     : Purbaniasita Kusumaning Sedya, S.Pd


Sejalan dengan teknologi digitalisasi yang semakin berkembang, banyak media yang dapat kita gunakan untuk beragam kebutuhan. Blog singkatan dari WeBlog adalah jenis situs web yang menyerupai tulisan- tulisan pada halaman web. Biasanya digunakan untuk menulis beragam tema, promosi, dan sebagainya.

Bisakah blog digunakan sebagai hal lain? Jawabnya BISA.

Narasumber kali ini adalah seorang guru TIK, pegiat literasi, pendongeng, blogger, MC dan aktivis masyarakat. Beliau adalah Bapak Bambang Purwanto, S. Kom.,  Gr., CPS atau lebih dikenal dengan nama Mr. Bams. Orang bilang tak kenal maka tak sayang. Oleh karena itu, supaya kita lebih mengenal dan sayang pada Mr. Bams, marilah kita intip profil beliau yang luar biasa ini melalui link

https://penamrbams.id/cv-bambang-purwanto/

Hasil karya Mr. Bams yg luar biasa hasil pemanfaatan Blog berjudul  Hasil Refleksi Diri yang saat ini digunakan untuk siswa SMP di tempat Mr.Bams mengabdi bisa berkunjung ke link 

https://penamrbams.id/poin-refleksi-diri-kelas-7a-smp-taruna-bakti-bandung-semester-ganjil-ta-2023-2024/

Hal yang manarik justru ketika menjadikan blog sebagai media untuk mendokumentasikan tulisan-tulisan. Blog yang kita gunakan sesungguhnya bisa membantu dalam proses pembelajaran. Profesi guru yang kita emban ini adalah profesi utama yang sangat mulia. Blog bisa diisi dengan materi yang kita ajarkan kepada siswa kita di kelas. 

Sebelum menjadi website sekarang, penamrbams.id merupakan blog yang bernama bepenamrbams.wordpress.com. Pada tanggal 27 April 2020 dalam suasana Covid-19 lahirlah www.penamrbams.id. Hobi menulis memang sangat pas, bila memiliki blog atau website. Kita sangatlah leluasa mau menyimpan tulisan apapun, karena blog atau website milik sendiri. Bahkan penamrbams.id pernah membantu pelaksanaan Kelas Menulis sehingga banyak dikunjungi. Berikut tampilan blog sebagai media pembelajaran pada SMP Taruna Bakti:



Refleksi Diri Siswa

Pada saat akhir pembelajaran setiap siswa diminta untuk menuliskan refleksi diri. Isi dari refleksi diri adalah perasaan siswa dan apa saja yang didapat dan dirasakan oleh siswa. Selain itu siswa bisa memberikan masukan kepada gurunya (Mr. Bams) agar bisa tampil mengajar dan melayani siswa dengan baik.

Manfaat Menulis Refleksi

Bagi Siswa

1. Disiplin melakukan pengisian secara rutin diakhir pembelajaran

2. Melatih praktik kemampuan menulis

3. Hasil tulisan bisa dibaca ulang

4. Bagi yang tidak hadir bisa mendapat gambaran proses kegiatan pembelajaran 

Bagi Guru

1. Seberapa taat siswa menulis refleksi diri, sehingga siswa disiplin untuk menulis setiap minggunya

2. Mendapatkan masukan dari siswa tentang pembelajaran

3. Memberikan kesempatan siswa untuk berpendapat atau menyampakan perasaannya

4. Alat ukur kedisiplan

Banyak hal-hal yang menarik yang kadang bisa membuat tersenyum, senang, bahagia bahkan kadang terharu ketika membaca refleksi dari siswa. Siswa juga bisa muncul rasa empati kepada gurunya. Melalui pemanfaatan blog, komunikasi antarsiswa dan guru akan semakin erat. Saling membangun dan memotivasi untuk memperbaiki secara berkelanjutan.

Yuk...guru milenial saatnya kita memberdayakan pemanfaatan digital dalam proses pembelajaran.


Salam Literasi 


Kumpulan Cerita 5B tentang Pengolahan Sampah

Tema : Pengolahan Sampah Organik dan Nonorganik

Kelas : 5B

Hari, tgl : Rabu, 30 Agustus 2023


Projek P5 kelas 5 SD Waskito tahun pelajaran 2023/2024 membuat cerita nonfiksi tentang pengolahan sampah organik dan non organik. Projek ini mempunyai relevansi dengan kondisi sekolah bahwa:

  • Peserta Didik SD Waskito adalah siswa memiliki latar belakang yang kreatif dan inovatif, sehingga dibutuhkan sebuah kegiatan untuk mengasah kemampuan mereka.
  • SD Waskito memiliki fasilitas sumber baca dan IT yang mendukung pengembangan literasi.
  • SD Waskito menjalin kolaborasi dengan wali murid dan tim Penulis KBMN PGRI yang mendukung terwujudnya kumpulan cerita siswa dalam bentuk buku antologi.
Pada salah satu linimasa kegiatan projek ini adalah menggali potensi menulis setiap hari. Dengan kegiatan ini, siswa akan terbiasa menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Beberapa paragraf yang dibuat merupakan awal menggali potensi. Apapun yang ditulis merupakan karya hebat dari siswa-siswi 5B dalam mengembangkan menulis.
"Menulislah setiap hari. Buktikan apa yang terjadi".
Be
Berikut merupakan hasil karya awal menggali potensi siswa-siswi 5B. Saran dan masukan sangat mendukung semangat dan karya murid kita.

"

1. IHSAN AYDIN DHIAURRAHMAN

                                                                    Pantaiku

Saya bernama Farel.saya tinggal di bali. Saya pernah mengikuti kerja bakti. Kerja bakti yang pernah saya ikuti yaitu membersihkan pantai. Saya mengikuti kerja bakti tersebut karena pantai tersebut banyak sampah yang berserakan. Sampahyang berserakan atau menumpuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap, sehingga dapat mancemari udara sekitar. Sampah yang membusuk dapat mengundang nyamuk atau serangga lainnya. 
              Saya dan teman-teman saya langsung membersihkan sampah-sampah di pantai tersebut. Saat pantai tersebu sudah bersih, tiba-tiba datanglah truk pengangkut sampah untuk mengantarnya ke pengolahan sampah agar bisa menjadi barang yang berguna misalnya, daun.jika diolah bisa menjadi pupuk kompos.
             Sampah mempunyai dua jenis yaitu sampah organik dan sampah nonorganik. Dua sampah tersebut mempunyai perbedaan. Sampah organik adalah sampah dari tumbuhan seperti daun, bunga,dan sayuran. Sampah nonorganik adalah sampah dari benda-benda seperti kaleng, botol, dan kardus.

2. ANJANI APRILIA PUTRI SIMATUPANG

                                                      Bank Sampah

Pada suatu hari ada anak bernama Sera, ia selalu mengumpulkan sampah untuk bank sampah. Ia setiap melihat seperti botol plastik dan kardus, selalu ambil dan kumpulkan ke dalam rumahnya. Apasih bank sampah? Apa fungsi bank sampah? Bank sampah adalah tempat menaruh banyaknya sampah dan bisa didaur ulang. Fungsi bank sampah adalah menyimpan dan menimbang sampah rumah tangga.
         Sampah di bagi dua yaitu sampah organik dan onorganik. Dua jenis sampah itu bisa di daur ulang loh. Seperti onorganik bisa didaur ulang menjadi pot yang terbuat dari botol plastik, kaleng yang bisa menjadi kompor darurat. Tetapi Sera tetap saja melihat sampah yang berserakan di kompleknya maupun di pinggir jalan, Sera tidak diam saja. Ia membuat surat-surat untuk warga sekitar agar buang sampah pada tempatnya. Selesai Sera membagikan surat-surat kepada warga sekitar, lalu beberapa hari kemudian ia melihat kompleknya yang bersih dan tidak ada sampah yang berserakan.
 
3. DAVIN PUTRA FEBRIANTO

                                                    Membersihkan Sampah di Rumah
Saya seorang siswa SD kelas 5B. Nama saya Davin.Setiap hari, di rumah, saya selalu membersihkan sampah seperti sampah kertas, sampah bekas debu , dan lain-lain. Saya kalau menemukan botol, kardus selalu mengolah sampah-sampah itu seperti botol bisa menjadi celengan, pot unik untuk menanam tumbuhan.
         Davin mengadakan kerja bakti di rumah bersama Ayah, Mamah, dan Kakak untuk membersihkan sampah botol, sampah kertas dan sampah bekas tisu. Sampah memiliki dua jenis yaitu, sampah organik dan sampah nonorganik,Sampah organik contohnya seperti daun, ranting, kayu, dan lain-lain. Sampah nonorganik contohnya seperti botol, kardus, kaleng dan lain-lain.
         Sampah yang memiliki dua jenis itu bisa dimanfaatkan seperti sampah organik contohnya daun untuk pupuk kompos, sampah nonorganik contoh botol bekas menjadi celengan.`Bahan pengolahan botol bekas menjadi celengan. Bahan-bahan membuat celengan dari botol bekas adalah siapkan botol bekas, cat warna, gunting. Cara membuatnya botol bekas dengan dipotong menggunakan gunting potong  botol menjadi lubang untuk memasukan uang ke botol, setelah dipotong berikan warna untuk mempercantik celengan jika sudah tunggu hingga mengering, jika sudah celengan yang terbuat dari botol siap digunakan untuk menabung. Mengapa sampah harus diolah? karena sampah tidak diolah akan membuat penumpukan sampah maka dari itu kita harus mengolah atau membuat sampah menjadi maha karya untuk mengurangi penumpukan sampah.

4. SAKHA DAMAS IZZUDDIN
                          Ihsan yang Pintar
Ihsan sangatlah pintar dengan menjaga lingkungan sekolah dengan cara membedakan sampah organik dan non organik. Sampah non organik yang berasal dari buatan-buatan manusia. Penguraian sampah non organik lebih lama dari sampah organik dikarenakan sampah non organik diproses lebih lama.

      Sampah organik berasal dari tumbuhan. Sampah organik lebih cepat dileburkan. Ihsan melihat Farellino kebingungan membuang sampah plastik. Farellino juga melihat Ihsan dan Farellino pun menemui Ihsan dan bertanya kepada Ihsan. Ihsan kalau sampah plastik dibuang ke sampah organik atau nonorganik?
      Ihsan pun menjawab dan memberitahukan kepada Farelino bedanya sampah organik dan non organik. Farelino pun mengerti bedanya sampah organik dan non organik. Lalu Farelino pun membuang sampah plastik ke sampah non organik.
      "Jangan malu bertanya kepada orang lain jika kita tidak mengerti atau tidak mengetahui." Pesan Penulis.

6. RAFI AKRAM ARYANDI

Cara Mengolah Sampah

           Pada suatu hari, ada seorang anak yang bernama Devin. Dia sekolah di SD Waskito. Kadang Devin melihat temannya membuang sampah sembarangan. Lalu, Devin menyuruh temannya untuk membuang sampah pada tempatnya agar terlihat bersih, karena kebersihan adalah suatu bagian dari iman.
           Waktu itu, Devin sedang main fitsal bersama Eel. Namun, saat itu lapangan sangat kotor, banyak sampah botol plastik. Lalu, mereka membuang sampah plastik itu ke tong sampah an organik karena plastik adalah sampah an organik.
           Sebenarnya sampah ada dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah non organik. Sampah non organik seperti botol plastik dan kardus. Sampah non organik bisa dibuat menjadi kerajinan tangan dan lain-lain. Sedangkan sampah organik seperti dedaunan dan kertas dapat diolah kembali menjadi lebih berguna. Material-material sampah tersebut diolah dalam proses pengomposan yang dilakukan melalui proses biologis.

7. DELLA  AYU  ANDANI
Membuang Sampah Pada Tempatnya
\

      Ada satu anak yang bernama Queen dan temanya sedang bermain sepeda. Dia bertemu tong sampah yang sampah nya banyak yang keluar-luar. Ia membersihkannya karena di dalam tong sampah itu kosong melompong dan..... esokan harinya diadakan gotong-royong bersama warga sekitar, dari anak kecil pun ikutan. Setelah selasai Queen bermain sepeda lagi bersama teman-temannya yang bernama kalifa, kanaya, arsila, dela, zamora, mea, lesha dan yang terakhir nara. Queen menemukan teman nya yang laki sedang bermain layangan  dan membuang sampah sembarangan. 

laki : yey.... aku bisa main layangan bareng bareng   brrr.....
queen : heyyy... kamu enggak boleh membuang sampah sembarangan. liat itu ada anak kecil dia sedang makan tapi dia tidak membuat sampah sembarang. lahh... kamu kok membuang sampah sembarangan?
laki : iya-iya iyaa..... tapi bohong hahaha.......
queen : apaan sih kamu? dunia harus dijaga tau? 
laki : iya-iya bawel. kenapa sih kita harus buang sampah di tempat nya?
qeuun : iya, untuk tidak banjir, tidak bau, tidak harus tanaman mati dan dll nya
laki : ohh oke
quenn : Kita harus menjaga dunia agar bersih dan enak dilihat. Kita harus bersih. Kalian yang ada di rumah cepet liat depan rumah kalian pasti ada yang diperbaiki kan 
temen nya : iyaa....
quenn :  kataku sih harus banget bersih gitu ya teman-teman
quenn dan temen nya sudah selesai bermain dan mereka pulang bersama. 

emang sahabat sejati enggak bisa dijauhkan ya... Siapa yang sering buang sampah sembarangan? jangan di ikutin lagi ya....nanti di daerahmu bisa banjir dan yang aku kasih tahu di atas ya 
assalamualaikum wabarokatuh
bye-bye kapan-kapan kita ketemu lagi

Jumat, 25 Agustus 2023

Tema    : Berprestasi dan Go Internasional Berkah Menulis

Resume : 27

Gelombang    : 29

Hari, tanggal : Rabu, 23 Agustus 2023

Narasumber  : Rita Wati, M.Kom

Moderator     : Nur Dwi Yanthi, M.Pd


Setiap orang tentu mengidamkan berprestasi dan sukses.

Sukses keluarga, sukses karir dan yang terakhir adalah sukses di dunia dan alam akhirat.

Jalan untuk menuju kesuksesan beragam rupa. Tapi ada satu warna yang sama. Jalan untuk menuju prestasi dan kesuksesan tidaklah lurus dan bertabur bunga.

Menanjak, menukik turunan terjal. Semua membutuhkan usaha berpeluh lelah.

Malam ini bersama Cikgu Rita, Guru SMPN 2  Mendoyo, Jembrana, Bali telah membuka wawasan kita sebagai guru milenial. Prestasi Cikgu Rita dari tingkat nasional sampai kesempatan belajar di Harvard dan Volunteer AIV, Korea Selatan menunjukkan guru harus selalu mempunyai semangat membara dalam meningkatkan kompetensi diri. Sudah selayaknya, sebagai guru di era digital 4.0 dan society 5.0  'melek' perkembangan digital dan pendidikan agar dapat berkontribusi positif dan menjadi guru pembelajar sepanjang hayat. Bagaimana Cekgu Rita memulai kariernya menjadi Cekgu Milenial? Cekgu Rita mengibarkan bendera kesuksesan dan prestasi lewat jalan MENULIS.

Perjalanan Awal Cikgu Rita 

Awal mula ketertarikan Cikgu Rita dengan menulis sudah cukup lama sejak 2 dekade lalu tahun 2001 di awal menjadi mahasiswa. Karena pada saat itu beliau berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Akan tetapi, beliau tidak tahu Mau menulis apa dan Bagaimana cara memulainya. Sehingga keinginan tersebut hanya keinginan yang terpendam tanpa dieksekusi.

18 tahun kemudian di tahun 2005, keinginan itu mulai menggebu kembali, saat itu beliau tidak terlalu aktif mencari tahu group belajar menulis/ kelas menulis karena pada saat itu tidak seramai sekarang pelatihan menulis. Akhirnya, beliau menulis apa yang ada di pikiran dan berhasil menghasilkan beberapa cerpen dan puncaknya ingin membuat novel dan telah berhasil sebanyak 80 halaman. Akan tetapi lucunya ketidakpedean belaiu mengalahkan cita-citanya, beliau tidak berani tulisannya dibaca oleh orang lain. Sehingga tulisan itu diendapkan di Hidden folder.

Akhirnya PANDEMI DATANG. dan bertemulah dengan Kelas Belajar Menulis yang membuka cakrawala beliau karena bertemu dengan Narsum Hebat Hingga mendapat kesempatan menulis duet bersama Prof Richardus Eko Indrajit. Mulai pertemuan ke-6 KBMN, beliau mulai berpikir bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste hasil olah kata sendiri.

Nah ketika beliau menulis dengan hasil olah kata sendiri, justru dishare oleh Om Jay. Sejak saat situ semangat menulis beliau semakin menggebu  hingga selesai 30 kali pertemuan dan mulai diajak menjadi Kurator oleh bu Kanjeng.

Hingga saat ini beliau telah berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet  bersama Prof Ekoji yang diterbitkan di penerbit Andi dan 10 buku antologi di mana 5 antologi beliau yang menjadi kurator serta editor lapis pertama dan 3 editor buku fiksi berupa cerpen dan novel karya peserta Belajar Menulis. Karya yang terbaru beliau berkesempatan untuk menulis buku Biografi Kepala BI Wilayah Bali Nusra.

Motivasi Cekgu Rita

Ketika semangat itu sedang tumbuh maka manfaatkanlah dengan maksimal. Itulah pesan Cekgu Rita dalam menulis. Beliau bisa menyelesaikan S2 dalam 3 semester dengan dibarengi kepadatan kegiatan karena kampusnya menyediakan Thesis Jalur Lomba dengan Jurnal Publikasi. Beberapa kali menjuarai blog sehingga beliau mengajukan thesis lewat jalur lomba.

Ada beberapa motivasi dari Cekgu Rita:

1. Manfaat Menulis. Ada beberapa manfaat menulis yang bisa dirasakan oleh penulis.

2. Tujuan Menulis. Bagi penulis, tujuan menulis merupakan ruh dari menulis itu sendiri. Tentukan tujuan kita masuk dalam kategori yang mana ketika kita mulai menulis. 

3. Tips Menulis. Setelah kita menentukan tujuan menulis, langkah selanjutnya adalah mencari sumber tentang tips-tips menulis. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga konsistensi dalam menulis.
Cekgu Rita menjadi kapsul motivasi tersendiri ketika kita membaca perjalanan prestasinya. Kita bisa mengenal lebih dalam dengan Cekgu Rita melalui :
https://linktr.ee/cikgumilenial?fbclid=PAAaan473s_cSmQlCCMva4WOEBqpTZKRynKFS8jSRdi6PnPmGuGKViidmNZws
Satu pesan dari Cekgu Rita, 'Jangan lelah menulis dan terus menulis.'



Salam Literasi



Kamis, 24 Agustus 2023


Tema    : Writing By Heart

Resume : 26

Gelombang    : 29

Hari, tanggal : Rabu, 23 Agustus 2023

Narasumber  : Mutmainah, M.Pd

Moderator     : Widya Arema


Dari mana datangnya lintah, dari sawah turun ke kali

Dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Hati adalah Raja, sedangkan anggota tubuh adalah prajuritnya.

Kita merasai senang, suka, sedih, bingung, khawatir, bahkan jatuh cinta dan patah hati menggunakan hati. By Hearth.

Segala yang kita sampaikan dari hati, maka akan sampai ke hati pula.

Bagaimana jika menulis dengan melibatkan hati, apakah akan sampai pula ke hati pembacanya?

Sure.... Pasti....

Terus bagaimana caranya?

Sulitkah?

Tekniknya apakah sama?


 Malam ini bersama narasumber Ibu Mutmainah, M.Pd dan moderator Ibu Widya Arema akan mengupas tuntas tentang writing by heart. Pertemuan malam ini membangkitkan lagi semangat para peserta KBMN agar menulis bisa dijadikan 'makanan' sehari-hari. Ketika kita mengalami writing block, hilang semangat, dan tidak konsisten, maka hati lah yang harus berperan agar kita selalu konsisten dalam menulis.

There's always a first time for everything

 Selalu ada pengalaman pertama untuk segala sesuatu, dan untuk kesalahan dalam pengalaman pertama segala kesalahan termaafkan, sedangkan keberhasilan adalah luar biasa.

 I will never know until I try

Kalau saya tidak mencoba maka saya tidak akan tahu apakah saya melakukan kesalahan atau kegagalan atau menjadi sukses.

 Bagaimana pun jadinya nanti saya tetap mendapatkan hal yang sangat berharga sebuah pelajaran dari pengalaman yang saya alami.

Jika kita menulis sambil mengedit tulisan kita tidak akan  jadi.

Saat menulis libatkan emosi kita. Beri warna dan rasa pada tulisan kita.

Saat kita menuliskan tentang kesedihan gambarkan kesedihan itu. Bagaimana rasanya sedih, tulis saja seperti kita sedang berbicara curhat pada  sahabat kita jika kita sedang sedih.

Saat kita sedang marah sampaikan rasa amarah itu dalam kata kata. Sehingga seolah pembaca merasakan aura kemarahan kita.

 

Apa itu Writing by Heart?

Sejatinya menulis adalah keterampilan tertinggi setelah membaca dan berbicara.

Menulis dengan hati artinya jadikan hati sebagai inspirasi saat menulis. Jadikan hati sebagai sumber untuk mengolah ide dan inspirasi yang disampaikan melalui tulisan.

Otak dan pikiran hanyalah alat dari proses menulis yang bersumber dari hati tersebut.

Tulisan adalah jiwa, setiap yang berjiwa pasti bisa menulis, tulisan dengan hati akan sampai ke hati.

 Tips menulis dengan hati

 1. Libatkan emosi.

 Emosi yang dimaksud disini adalah emosi yang positif ya....

Tulis apa saja yang kita rasakan, kita amati, dan kita dengarkan. Tulis semuanya apa adanya, tanpa perlu diedit terlebih dahulu.

 2. Libatkan panca indera.

 Tiga sahabat itu meringkuk ketakutan. Di tengah samudra biru, mereka terombang-ambing di atas kapal yang sudah lubang sana sini. Tangan mereka terikat jaring dengan kuat, sementara mulut kelu dalam gigil kedinginan. Dari kejauhan sesosok makhluk yang besar semakin mendekati mereka.

Makhluk itu sangat besar, tingginya melebihi pohon kelapa. Badannya sebesar gedung tingkat delapan. Surainya mencuat tinggi berwarna keperakan disinari matahari. Entah makhluk apa yang mereka lihat. Matanya yang merah menampakkan amarah. Makhluk itu menghantamkan ekornya dengan kuat.

Byuuuurrrr, seketika air laut bergejolak setinggi 30 meter. Baju mereka basah kuyup, rasa dingin bukan masalah terbesar mereka. Tapi tatapan marah ikan itu. Ikan itu semakin mendekati mereka. Satu ayunan sirip lagi, akan tiba dihadapan mereka. Ooh bagaimana nasib ketiga sahabat itu selanjutnya?

Naah bagaimana saat kita membaca paragraf ini?

Tentu kita juga merasakan dingin, dan ketakutan seperti ketiga sahabat itu bukan.

Jadikan tulisan kita memiliki rasa takut, senang, melalui melihat, mendengar, membau. Libatkan semua panca indera.

 3. Tulis sesuatu yang kita sukai.

 Bapak ibu pasti pernah merasa jatuh cinta kan? Bagaimana kita menggambarkan orang yang kita sukai. Hemmm pasti paket lengkap untuk mendeskripsikannya. Mulai wajahnya  penampilannya, sikapnya. Bahkan senyumnya pun kita bisa melukiskannya dengan jelas.

Kenapa bisa seperti itu?

Kuncinya karena SUKA

Jangan menulis sesuatu yang tidak kita sukai. Ibaratnya jika Anda tidak menyukai minum kopi, jangan memaksa minum kopi. Pasti tidak akan menggambarkan kopi itu secara obyektif bukan?

 Intinya tulis sesuatu yang kita sukai.

Jangan menulis karena terpaksa.

Ingat tulisan yang ditulis dengan terpaksa hanya akan berupa rangkaian huruf tanpa nyawa.

Kosong, bisu dan tak membekas di hati pembaca. Menulis adalah soal perasaan. Tidak cukup hanya pengetahuan, seorang penulis harus memiliki pemahaman. Pemahaman dimulai dari memahami diri sendiri baru memahami orang lain.

 

Penulis yang punya rasa akan menjadi sensitif dan mampu menangkap banyak hal. Efek ke tulisan, tulisannya akan menjadi lebih dalam dan dapat dimaknai oleh pembaca karena menyentuh pembaca. Dengan melibatkan rasa, penulis akan merasakan pengalaman keterlibatan sesuatu yang menggelegak dari dalam dirinya dan hal itu kemudian akan ditangkap oleh pembacanya. Merasa nggak? Menulis adalah seni. Seni adalah keindahan. Seni adalah kreativitas. Seni juga bisa berarti jalan. Dengan seni, penulis memiliki jalan yang otentik di dalam karya-karyanya yang sulit ditiru oleh orang lain. Jadi hal ini adalah sebuah ciri khas mendalam dari penulis.

 4. Jangan Mengharap Pujian.

 UNTUK APA KITA MENULIS?

 Jika kita menulis hanya karena pujian, orientasi kita bukan pada segi manfaat tulisan kita.

Tapi semata mata karena ingin dipuji. Dan saat tulisan kita sepi dari pujian maka kita akan badmood bahkan malas untuk menulis. Berbeda  dengan jika menulis semata2 karena ibadah ingin menebarkan sesuatu yg menghibur, yg bermanfaat. Dipuji atau tanpa dipuji kita akan terus melaju dengan tulisan kita.

 5. Who dan do.

 Who artinya kenali siapa yang akan membaca tulisan kita.

Jika kita ingin tulisan kita mengena pada remaja maka posisikan diri kita sebagai remaja. Mulai dari gaya bahasa, topik dan hal- hal yang lagi digandrungi remaja.

Jadikan diri kita sebagai pembaca.

 Do artinya pesan apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Dengan harapan pembaca akan melakukan apa yang kita tulis dan kita harapkan sesuai tujuan tulisan kita.

 6. READ AND READ.

Seorang penulis hendaknya suka membaca.

Ibarat kendaraan maka membaca adalah bahan bakar seorang penulis. Dengan membaca kita akan kaya akan ide, bahasa dan bahsn menulis. Dikutip dari Rencanamu.id (24/09/18), hasil dari penelitian Stephen D. Krashen dalam bukunya yang berjudul Writing: Research, Theory, and Application, bahwa ada hubungan antara kegiatan membaca dan menulis. Responden yang merupakan para penulis itu ternyata gemar membaca sejak kecil dan mengaku sudah terbiasa menulis sejak masih sekolah.

 Jadi, semakin banyak seseorang membaca, wawasan dan pengatahuannya pun akan semakin luas, sehingga memiliki banyak referensi atau ide untuk menulis. Dengan kata lain, tiap kalimat yang dituliskan akan mengalir mudah, karena sudah mempunyai bekal informasi.

 7. JUJUR

 Mulutmu bisa berbohong tapi tulisanmu tidak.

 kata orang apa yang tertulis tak mampu berbohong bahwa tulisan adalah isi hati penulis, saat matamu bisa berbohong maka tulisanmu tidak, artinya tulisan kita adalah gambaran dari kita.

 8. Konsisten.

 Poin yang ke 8 ini sangat mudah dikatakan tapi susah dilakukan.

Ibarat berjalan selalu ada karang  yang menghadang. Angin badai menerpa, meruntuhkan kesadaran

tapi yakinlah itu semua hanya kerikil tajam sandungan. Akan memperkokoh genggaman tangan dalam satu TUJUAN yakni menjadi penulis.

Saat lelah mendera, pikiran buntu, atau writer block menyerang istirahatlah. Tapi setelah itu ayunkan kaki lebih tinggi. Tulisan yang dibuat dengan hati akan sampai pada hati pula. Tulisan itu akan membius dan membekas dihati pembacanya. Saat tulisan kita memiliki soul, maka tulisan itu tidak akan membosankan. Melekat dalam ingatan.

 Manfaat menulis dengan hati:

1. Lebih menyentuh pembaca

Tulisan yang dihasilkan dari luapan emosi, akan lebih menggugah pembaca. Sebaiknya tulisan yang datar, akan terasa membosankan. Saat menulis, Anda tidak hanya memproduksi kata-kata, namun Anda tengah memproduksi rasa. Maka hadirkan perasaan dan emosi positif saat menulis. Instal dalam diri Anda emosi positif sehingga membanjiri diri Anda selama proses menulis. Emosi positif ini akan membimbing untuk terus menerus mengeluarkan kata-kata. Coba rasakan tulisan Anda yang terbimbing oleh emosi positif, pasti sangat berbeda dengan apabila tulisan terbimbing oleh emosi negatif.

2.    Ketika kita sedang menulis sebuah novel sepenuh jiwa, maka tulisan tersebut akan memiliki nyawa dan seolah-olah bisa dirasakan secara nyata oleh pembaca. Kita pasti pernah membaca sebuah buku yang membuat kita merasa masih larut dalam cerita meskipun sudah selesai membacanya? Bisa jadi penulis buku tersebut sangat menjiwai tulisannya.

3.    Lebih mudah menyusun cerita.

Tentu kita pernah merasakan Writer Block. Tak ada ide menulis. Jangankan menulis paragraf. Membuat kalimat saja kadang tak terangkai. Maka cobalah menulis dengan hati. Tulis semua yang ada disekeliling kita, rasakan dengan indera kita. Tulis saja, tanpa mengindahkan kaidah penulisan. Tulis seolah kita berbicara. Menulislah dengan berbagi rasa lewat abjad, dan menyentuh hati pembaca lewat tulisan.

Bandingkan dua tulisan ini

Contoh menulis melibatkan hati dan tidak melibatkan hati

 1. Hari ini hujan turun dengan lebat. Budi sang penjual koran duduk kedingian di trotoar dengan menahan rasa lapar.

 2. Awan mendung terlihat menghitam, suara tetesan hujan semakin menderas. Sesekali terdengar cahaya kilat dan suara petir memekakkan telinga. Si budi kecil penjual koran, menggigil dalam beku. Matanya perih menahan tetesan hujan. Mulutnya membiru, seakan membeku. tangan dan kakinya kelu dan lunglai menahan lapar seharian. Tuhan berikan rezeki untuk bisa kumakan hari ini pintanya syahdu memandang awan kelabu.

 Contoh no 2 tentu lebih menyentuh dan ngena karena di tulis sepenuh hati, beda dengan nomor 1 yang terasa datar.

Pada sesi penutup, narasumber memberikan tips menulis:

"Lupakan teori menulis, just write and write"

  • Menulislah dengan hati
  • Menulis itu seperti berbicara, sesuatu yang kita senangi
  • Menulislah dengan hati untuk menghadirkan hati pembaca dalam tulisan anda


Salam Literasi

  Sudah lama blog ini penuh dengan sarang laba-laba. tidak ada aktivitas menulis sejak beberapa bulan terakhir. Padahal dengan konsisten, ki...