Selasa, 18 Juli 2023


Tema    : Menulis Itu Mudah

Resume : 10

Gelombang    : 29

Hari, tanggal : Senin, 17 Juli 2023

Narasumber  : Prof.Dr.Ngainun Naim

Moderator     : Yandri Novita Sari, S.Pd


Jika Tanganku adalah kuas, maka tulisanku adalah lukisan berjuta warna.

Jika tulisanku adalah musik, maka aksaraku kan menari melentingkan rasa seirama.

Jika menulis adalah udara, kan kuhirup aroma berjuta asa.

Menelisip masuk relung dada.

Ya Menulis itu mudah, semudah bernafas, berkata, bernyanyi maupun menari.

 

Puisi motivasi di awal pertemuan KBMN ke-10 dari Prof.Dr.Ngainun Naim sebagai narasumber. Malam ini Prof. Ngainun akan ditemani ibu Yandri sebagai moderator dalam materi 'Menulis Itu Mudah'.   

Apa indikator bahwa menulis itu mudah? bahwa kita semua mempunyai akun media sosial seperti Facebook, Instagram, Whatsapp, Twitter dan sejenisnya. Nah... Sudah berapa banyak kita disini yang update status FB, IG, WA dan Twitter? kita kadang update 1 foto saja di bumbui dengan caption sebagus mungkin, atau hanya sekedar berbagi kebahagian, dan  perjalanan di medsos. Sehari saja, kita bisa beberapa kali memposting, karena ingin mengabadikan setiap kegiatan, meskipun hanya segelas kopi. 

Ternyata tanpa kita sadari, kita sudah menulis. Dan tidak susah sama sekali. Sambil berdiri, jalan-jalan santai, dan duduk kita bisa menulis meskipun hanya caption di medsos. Prof. Ngainun memberikan tips tentang menulis itu mudah, yaitu:

  • Tulislah apa yang diketahui. Jangan menulis yang tidak diketahui. Bisa menulis pengalaman hidup sehari-hari seperti Tiga tulisan  Prof.Ngainun yang ditulis hanya berdasarkan pengalaman. Jika kita adalah seorang guru, menulis saja pengalaman keseharian yang sesungguhnya sangat kaya. 
  • Yakinkan dalam diri bahwa menulis itu memang mudah. Jangan berpikir kalau menulis sulit. Kita harus membedakan antara PIKIRAN dengan PRAKTIK dalam menulis. PIKIRAN itu kunci penting yang menentukan tindakan. Hambatan akan bermetamorfosis menjadi tantangan.

  • Menulislah sedikit demi sedikit. Menulis itu tidak harus banyak. Kuncinya KONSISTEN.  Selalu tanamkan dalam diri untuk menulis setiap ada kesempatan. Jika kita terbiasa menulis tangan, jangan malu. Karena komputer atau HP itu hanya alat. Ia tidak menentukan produktif menulis atau tidak.

  • Tulis apa yang kita pikir. Jangan pikir apa yang akan ditulis. Intinya adalah menulis saja. Karena Menulis itu dunia aksi. Bukan hanya teori.

  • Jangan menulis sambil dibaca atau diedit. Jadi kalau menulis itu fokus mengeluaarkan apa yang ada dalam pikiran. Terus saja menulis. Berarti tidak diedit? Tentu dan harus tapi waktunya jangan bersamaan dengan menulis. Jika menulisnya malam, kita mengeditnya besok. Mengapa? Menulis dan mengedit bersamaan itu membuat tulisan akan sulit selesai. Jadi menulis itu ya menulis saja.

Sebagai kata penutup, Prof Ngainun memberikan slogan 3M yang dicetuskan oleh AA Gym, yaitu:

M : Mulai dari diri sendiri

M : Mulai dari hal kecil

M : Mulai dari sekarang

Slogan ini harus menjadi jiwa bagi penulis bahwa Menulis itu mudah ketika DIPRAKTIKKAN, bukan hanya DIDISKUSIKAN. Beberapa contoh tulisan-tulisan Prof. Ngainun menggambarkan bahwa menulis bisa dari hal-hal terkecil, dari beberapa pengalaman kita, bahkan dari hal yang dekat dengan kita. Sejalan dengan beberapa narasumber KBMN dari awal pertemuan yang menekankan bahwa Menulis harus KONSISTEN dan dari hal-hal yang mudah.

Ibda' Binafsik yang searti dengan Mulailah dari diri sendiri inilah harus menjadi pioner dalam menjaga konsistensi dan motivasi dalam menulis. BISA jika dilakukan dan dipraktikan, tidak hanya dalam tataran angan-angan dan diskusi semata. Sehingga akan mewujud Menulis itu mudah, semudah bernafas, berkata, bernyanyi maupun menari.

Salam Literasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Sudah lama blog ini penuh dengan sarang laba-laba. tidak ada aktivitas menulis sejak beberapa bulan terakhir. Padahal dengan konsisten, ki...