Senin, 10 Juli 2023


Tema  : Mengatasi Writer's Block

Resume : 7

Gelombang : 29

Narasumber : Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr.

Moderator : Ahmad Fatchudin

Hal apa yang biasanya membuat Ibu Bapak tiba-tiba tidak bisa menulis/menulisnya tak kunjung selesai?

Pertanyaan pemantik di awal pertemuan yang dilontarkan narasumber pertemuan ke-7 KBMN 29, Ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr ini dalam bentuk polling di WAG. Salah satu faktor dari beberapa jawaban yang ada di polling saya pilih. Saya membenarkan semua jawaban yang ada di polling tersebut seperti memiliki rasa takut/khawatir terkait tulisan (takut gak bagus, takut dikritik, dll.), terlalu perfeksionis, kurang inspirasi, belum punya tujuan jelas, banyak aktivitas/sibuk, dan mudah lelah/fisik sering mengalami stres.

Sampai pertemuan ke-7 ini, saya belum mendapat fashion dalam menulis yang pada akhirnya memilih terlalu perfeksionis (merasa bahwa tulisan yang dibuat selalu kurang) dalam polling tersebut. Faktor inilah yang menyebabkan apa yang disebut Writer's Block yang sering dialami penulis apalagi sebagai penulis pemula. 

Bu Ditta mengatakan bahwa meskipun mudah dan banyak orang yang bisa menulis, terkadang penulis itu terkena writer's block, yaitu suatu kondisi di mana ide menulis seolah menguap, penulis mengalami perlambatan dalam menulis, serta berbagai kondisi lain yang membuat tulisan tak kunjung menemukan titik akhirnya atau tak selesai. Lalu bagaimana untuk mengatasi hal ini? Jawabannya sangat sederhana lanjut Bu Ditta, yaitu dengan: 

  • Mengaktifkan kelima panca indera. Aktivitas membaca, mendengar, melihat, dan melakukan sesuatu bisa memberi inspirasi baru. 
  • Memberi jeda sejenak untuk merefresh. Melakukan beberapa aktivitas yang bisa meningkatkan mood kita dan mendengar musik relaksasi. 
  • Menghilangkan rasa takut, karena sejatinya tulisan yag dipublikasikan merupakan milik publik. Publik berhak membaca dan mengomentari isi tulisan yang dipublikasikan.
Sampai pembahasan ini, terselip pertanyaan dalam hati. Apakah Bu Ditta pernah mengalami virus WB (Writen's Block)?  Salah satu tulisan Bu Ditta "Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)" adalah salah satu karya dalam 'melawan' virus WB. Tulisan ini tayang setelah satu minggu Beliau mengikuti workshop KOSP dan P5. Dengan jargon Penulis Sejati Tak Pernah Mencari Alasan Tak Bisa Menulis, maka mulailah pengumpulan beberapa sumber dan buku yang terkait dengan KOSP dan P5.

Di akhir sesi, Bu Ditta menguatkan kembali agar tidak ragu dalam menulis. Jika perfeksionis maka bisa jadi akan membunuh kreativitas. Ketika kurang inspirasi bisa dengan melihat hal-hal baru yang bisa menumbuhkan inspirasi. Siapkan sebaik mungkin tempat menulis untuk menghilangkan lelah fisik dan mental. Yang paling utama adalah hilangkan semua distraksi saat menulis. Mulailah mencoba menulis dengan teknik free writing ( menulis yang mengesampikan terlebih dahulu aturan ketatabahasaan) atau menulis ekspresif (menulis dengan menuangkan apa pun yang ada dalam hati atau pikiran kita).

Sampai pertemuan ke-7 malam ini, ada yang harus digaris bawahi bahwa dalam menulis harus ada konsistensi dan disiplin untuk menumbuhkan bakat ini. Permasalahannya adalah jiwa besar kita harus bisa melawan virus-virus WB (Writen's Block) agar 'drama-drama' yang ada dalam diri bisa hilang dan sirna.

Wahai diri...

Disiplin dan tanggung jawab adalah dua hal penting

Lakukan dalam spirit kebangkitan

Niscaya akan berkelimpahan


Salam Literasi





2 komentar:

  1. Luar biasa. Semangattt untuk melawan WB. Identifikasi (penyebab), analisis (obat yg tepat), dan lakukan (sembuhkan dari WB)

    BalasHapus
  2. Masyaallah...dapat masukan langsung dari narasumbernya, ibu Ditta terima kasih...

    BalasHapus

  Sudah lama blog ini penuh dengan sarang laba-laba. tidak ada aktivitas menulis sejak beberapa bulan terakhir. Padahal dengan konsisten, ki...