Minggu, 16 Juli 2023


Tema    : KIAT MENULIS CERITA FIKSI

Resume : 9

Gelombang    : 29

Hari, tanggal : Jumat, 14 Juli 2023

Narasumber  : Sudomo, S.Pt

Moderator     : Arofiah Afifi, S.Pd


Memasuki pertemuan ke-9 KBMN malam ini, kami disuguhkan judul "Kiat Menulis Cerita Fiksi". Sekilas kata fiksi tidak asing bagi kita apalagi sebagai pendidik. Tapi, bagaimana kita bisa menulis cerita fiksi sesuai dengan unsur pembangun cerita fiksi dan bagaimana kita memahami dasar-dasar dalam menulis cerita fiksi.

Bersama moderator Ibu Via yang membersamai Pak Sudomo, S.Pt atau yang lebih dikenal dengan sapaan MazMo memberikan atmosfer baru dalam kiat menulis cerita fiksi. MazMo adalah seorang guru di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat,  sebuah daerah yang populer dengan nama negri seribu mesjid dan laut yang sangat indah. Beliau Seorang pencinta formula fisika, gejala alam semesta, dan rangkaian kata yang cinta mati dengan serpihan surga di bumi — Pulau Lombok ini awalnya menulis hanya untuk menumpahkan kegelisahan ide-ide di kepala. Ia meyakini, bahwa pada akhirnya akan besar dengan belajar dari hal-hal kecil di sekitar. Karenanya ia berusaha terus menjadi manusia pembelajar melalui berbagai kompetisi menulis. Karya-karya beliau bisa dikenali lewat kata di blog pribadinya https://s.id/JejakPenggerak atau Twitter/Instagram @momo_DM.

Untuk memahami kiat menulis cerita fiksi, MazMo memberikan pembelajaran melalui alur belajar MERDEKA yang tidak bagi asing bagi beliau lulusan Guru Penggerak angkatan 2 dan bagi yang pernah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

1 | Mulai dari Diri

Alur Mulai dari Diri ini merupakan refleksi diri tentang sejauh mana pengetahuan diri dalam cerita fiksi. MazMo memberikan empat pertanyaan pemantik yang harus dijawab, yaitu:

  1. Seberapa sering Bapak/Ibu menulis cerita fiksi?
  2. Mengapa Bapak/Ibu tertarik menulis cerita fiksi?
  3. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang menulis fiksi?
  4. Bagaimana langkah Bapak/Ibu agar bisa menulis fiksi dengan baik?  

2 | Eksplorasi Konsep

Pada tahap eksplorasi konsep, MazMo memberikan materi yang disiapkan melalui link youtube  https://youtu.be/dXX9RWxT_u8 dan melalui pdf. Materi ini bersifat penguatan untuk lebih mengembangkan diri dalam menulis fiksi. Ada beberapa point dalam eksplorasi konsep ini yaitu:

  • Syarat menulis cerita fiksi. 
Ada beberapa syarat menulis fiksi, yaitu komitmen dan niat yang kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai, kemauan dan kemampuan melakukan riset agar cerita fiksi tetap logis, banyak membaca cerita fiksi sebagai bekal tambahan terkait teknik penulisan, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar-dasar menulis fiksi, dan menjaga komitmen menulis cerita fiksi.
  • Membuat Premis
Premis bisa diartikan sebagai ringkasan/sinopsis cerita fiksi yang mengandung tokoh, karakter, rintangan, dan resolusi hanya dalam satu kalimat. Dalam premis yang masih diperlukan adalah mempertajam tantangan si tokoh. Bagaimana kriteria cerita bisa dikatakan premis? Jika dalam cerita satu kaimat tersebut sudah mengandung tokoh, karakter, tantangan, dan resolusi.
  • Proses Menulis Kreatif

Untuk tulisan misalnya cerpen, setelah menemukan tema, bisa menentukan ending-nya dulu seperti apa. Selanjutnya barulah menentukan genre yang sesuai (romance, horor, dll). Setelah itu barulah membuat kerangka karangan. Kerangka karangan ( outline ) sederhana berupa tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang tulisan. Terakhir adalah mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi tulisan utuh. Yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah prinsip selesaikan apa yang telah dimulai dan jangan menulis sambil mengedit. Setelah tulisan selesai, kemudian melakukan swasunting. Swasunting terkait logika cerita, penulisan, dan tata bahasa. Bisa juga meminta bantuan teman lain sebagai pembaca pertama untuk memberikan masukan.

  • Bentuk cerita fiksi
Ada beberapa bentuk cerita fiksi, yaitu:
  1. Fiksimini; merupakan beberapa kata yang menggambarkan satu cerita utuh.
  2. Flash Fiction; jumlah kata khusus, misalnya 50 kata, 100 kata, dll.
  3. Pentigraf; cerita pendek tiga paragraf.
  4. Cerpen; cerita pendek dengan jumlah kata < 7.500
  5. Novelet; cerita dengan jumlah kata mulai 7.500 sampai 17.500 kata
  6. Novela; cerita dengan jumlah kata mulai 17.500 sampai 40.000 kata
  7. Novel; cerita dengan jumlah kata lebih banyak dari 40.000.
  • Unsur pembangun cerita fiksi
Unsur-unsur pembangun cerita fiksi terdiri dari :
  1. Tema/ide pokok cerita
  2. Premis/ringkasan cerita dalam satu kalimat
  3. Alur/plot merupakan rangkaian kejadian dalam cerita. Dalam alur/plot cerita terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, ending.
  4. Penokohan; penjelasan detail karakter dalam cerita
  5. Latar/setting; Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita.
  6. Sudut pandang; cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita.

3 | Ruang Kolaborasi

Pada alur ini peserta diajak untuk berkolaborasi melanjutkan kalimat cerpen sehingga menjadi utuh. Peserta boleh menulis kalimat panjang atau pendek.

Brak!

Terdengar suara daun pintu dibanting. Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong. Dalam remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya. Sosok tegap yang menjadi panutan dalam hidupku. Tidak pernah mengeluh walau peluh membasahi tubuh. selalu bijak dalam setiap kata. Dia adalah ayahku... Aku terkesiap sejenak. Ada apakah gerangan? tak biasa ayahku datang dalam keadaan garang...

4 | Demonstrasi Kontekstual

Sebagai bentuk pemahaman, peserta  harus muliskan 5 tema cerita fiksi. Kemudian mengembangkannya menjadi sebuah premis. 

Tema : (1) Perjalanan (2) Pertemuan Kedua (3) Apa yang Harus Dilakukan? (4) Mengintip Keindahan Nurani (5) Semua Pasti Ada Jalannya

5 | Elaborasi Pemahaman

Pada alur ini, peserta harus mencari referensi lain terkait materi menulis fiksi. Bisa juga membaca karya fiksi dari penulis lain sebagai bahan belajar tambahan.

6 | Koneksi Antarmateri

Pada alur ini diharapkan  bisa membuat rangkuman singkat terkait menulis cerita fiksi dari materi yang sudah dipelajari bersama-sama.

7 | Aksi Nyata

Sebagai tahap akhir, peserta membuat resume kelas belajar menulis pertemuan ke-9 ini dengan gaya fiksi.

Bagaikan mimpi, pencari secercah cahaya ini berjibaku dengan segala rasa yang ada. Menguatkan tekad untuk menumpahkan kemampuan dan kekuatan potensi diri. Terbaca dengan indah panggilan hati yang menuntuh cahaya tersebut. Ramai dan gegap gempita alunan nada-nada yang membangkitkan semangat dalam pertemuan KBMN ke-9 pada stasiun WA. Semua mengejar akan datangnya cahaya tersebut tak terkecuali pencari cahaya ini. Malam yang sangat indah menemani ramainya pertemuan. Tapi, apa daya fisik ini sedang tidak bersahabat untuk mengikuti pertemuan yang indah tersebut. Tak ada cahaya yang redup, jika diri ini benar-benar seorang pencari secercah cahaya.

Terima kasih atas ilmunya MazMo

Salam Literasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Sudah lama blog ini penuh dengan sarang laba-laba. tidak ada aktivitas menulis sejak beberapa bulan terakhir. Padahal dengan konsisten, ki...