Sabtu, 12 Agustus 2023


 Tema    : MENJADI PENULIS BUKU MAYOR

Resume : 21

Gelombang    : 29

Hari, tanggal : Jumat, 11 Agustus 2023

Narasumber  : Joko Irawan Mumpuni, S.Pd

Moderator     : Lely Suryani, S.Pd.SD.


Malam ke-21 pertemuan Menulis Nusantara PGRI ke-29 dengan narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni, S.Pd dan moderator Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD. Mengambil narasi bulan Ramadhan bahwa mulai malam 21 akan banyak turun hikmah melalui Lailatur Qadar. Begitu juga dengan pertemuan menulis ini yang sudah memasuki ke-21 akan membawa keajaiban bagi para peserta untuk bisa mengikuti para narasumber hebat dalam menoreh sejarah literasi melalui karya buku-bukunya. 

Untuk mengenal narasumber kita, banyak link yang bisa dikunjungi :

https://scholar.google.co.id/citations?user=iPUJBmcAAAAJ&hl=id

https://www.instagram.com/jokomumpuni/

https://id-id.facebook.com/public/Joko-Irawan-Mumpuni

https://twitter.com/jokomumpuni

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penunjang_dir/ab5f2d754379dc1fdd5849ea195743a2.pdf

Bersama narasumber yang merupakan Direktur Penerbit akan membahas Menjadi Penulis yang Diterima Penerbit Mayor. Dengan beberapa slide, beliau menjelaskan bagaimana penulis bisa meningkatkan kompetensi agar tulisan bisa diterima penerbit. Slide pertama yang menjelaskan tentang Penerbit yaitu  Industri kreatif yang di dalamnya ada kolabarasi insan-insan kreatif: Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis.

Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif. Apa saja problem yang dihadapi usaha penerbitan? slide berikut merupakan penjelasannya:

Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:

Sedangkan buku sekolah dibagi seperti ini;
Sekarang mari kita lihat grafis-grafis hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia..



Industri penerbitan bila digambar utuh lengkap maka ekosistemnya seperti ini:

Namun bila disederhanakan akan menjadi seperti ini:
Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:
Bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. Inilah gambarnya...
Setelah mengetahui proses bagaimana naskah buku dari awal sampai beredar dipasaran, kita saatnya mengetahui  Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai.. berikut point2 nya..
Mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi.. ini yang akan didapatkan:
Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria gar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:
Pasti sekarang ada yang bertanya 'lalu apa yang diaksut dengan tema populer bagaimana cara menilainya?'tenatunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. contohnya:
Bagaimana mengetahui tema-tema yang menarik, sekarang bagaimana cara penerbit mengukur reputasi penulis?. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia. Pertanyaan lain yang sering muncul adalah: bagaimana cara menentukan jumlah cetak atau oplah. Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar. Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Saat ini menulis menjadi sangat mudah dengan bantuan AI, salah satunya ChatGPT.
Media digital yang semakin canggih membawa kita akan lebih kreatif dalam menulis. Yang harus dipupuk adalah konsisten kita dalam menulis ditambah dengan semangat untuk terus menjadi pembelajar sepanjang hayat. 

 
Semangat Literasi


2 komentar:

  Sudah lama blog ini penuh dengan sarang laba-laba. tidak ada aktivitas menulis sejak beberapa bulan terakhir. Padahal dengan konsisten, ki...